Monday, October 21, 2013

Saat di muka bumi terhampar tiada daya hidup manusia
Tampak terinjak-injak dan remuk ternista
Di bawah kejamnya Agama, yang kala itu
Dari wilayah langit di atas sana
Menyingkapkan wajahnya, turun ke tengah insan-insan fana
Dengan wujudnya yang mengerikan, adalah orang Yunani yang mula-mula
Berani mengangkat matanya yang fana menatapnya;
Dialah yang pertama tegak dan menantangnya.
Tiada dongeng tentang para dewa, kilat-guntur,
Atau laknat langit penuh ancaman dapat menggentarkan dia,
Bahkan semua itu kian membangkitkan jiwanya
Yang gagah perwira, hingga ingin ia menjadi yang pertama
Mendobrak pintu-pintu Hakikat yang tebal terkancing rapat
Sehingga tenaga batinnya yang menyala-nyala
Pun meraja, dan terus ia maju menempuh, mengarungi jauh
Menembus kobar kubu-kubu dunia
Bertualang ke segenap penjuru batin dan jiwa
Ke sepanjang semesta tiada tara; dan sesudahnya
Sebagai pemenang ia kembali menjumpai kita,
Membawa pengetahuan tentang yang bisa dan tak bisa
Lahir ke dalam ada, mengajar kita dengan eloknya
Asas tentang bagaimana setiap hal mendapatkan dayanya
Yang terbatas, serta pagar pembatasnya yang kuat tertancap.
Maka Agama pun kini dinistakan
Di bawah kaki manusia, dan ganti diinjak-injaklah dia:
Setinggi langit kemenangannya memuliakan kita
(Lucretius dalam Russell, 2003: 339-340)

Monday, August 19, 2013

memberi

memberi adalah dasar
memberi kebaikan tanpa harapan adalah dasar yang baik

peduli dengan memberi kasih sayang, waktu dan segala hal baik

Tuesday, August 13, 2013

Sunday, August 11, 2013

Friday, August 9, 2013

Wednesday, August 7, 2013

Tuesday, August 6, 2013